Saham Astra Agro Lestari Melambung Tinggi, Apa Sebabnya?
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dan dikelola dengan manajemen yang baik. Kini luas areal yang dikelola Perseroan dari 287.000 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Selain mengelola perkebunan sawit, PT Astra Agro Lestari juga mengembangkan industri hilir yang telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit atau refinery. Produk minyak sawit olahan telah diekspor ke Tiongkok, Malaysia, Filipina, hingga Korea Selatan.
Berdasarkan Laporan Tahunan terbaru 2021, Perseroan mampu menghasilkan laba lebih dari Rp24,32 triliun. Dengan laba bersih tersebut, lalu berapa harga saham Astra Agro Lestari kini?
Pada 19 April 2022, harga saham PT Astro Agro Lestari mencapai Rp 12.775 per lembar saham dengan volume perdagangan mencapai 1.264.600. Tren kenaikan harga saham ini telah berlangsung sejak September 2021 lalu yang berkisar Rp 8.000 hingga Rp 9.000-an per lembar saham. Sempat mencapai angka Rp 10.000 pada November 2021, tetapi turun lagi pada Desember 2021 menjadi Rp 9.000. Lonjakan berikutnya terjadi pada Februari 2022 hingga sekarang.
Kenaikan harga saham tersebut dipengaruhi oleh harga CPO yang juga terus melambung tinggi sejak akhir tahun lalu. Lonjakan harga CPO saat ini diikuti oleh kenaikan biaya yang ditanggung Perseroan, seperti biaya pemupukan yang naik seiring harga pupuk yang mahal. Hal ini tentu juga mempengaruhi tingkat ketidakpastian di pasar pada tahun ini yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021, laba per saham Astra Agro Lestari sebesar Rp 1.024,25, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp 432,84. Harga saham tertinggi rata-rata sepanjang tahun 2021 yaitu Rp 13.075, dengan harga terendah Rp 7.375, serta harga penutupan sebesar Rp 9.500. Volume perdagangan saham total tahun 2021 mencapai lebih dari 578,9 juta.
Produksi CPO Perseroan pada tahun 2021 mencapai 1.473 ribu ton, naik sedikit dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 1.429 ribu ton. Untuk volume penjualan minyak sawit dan turunannya mengalami penurunan bahkan sejak tiga tahun terakhir. Pada 2021 lalu volume penjualan hanya berkisar 1.912 ribu ton, sedangkan pada 2020 bisa mencapai 2.026 ribu ton.
Perusahaan sawit ini belum bisa menilai tren harga CPO pada 2022 ini dengan pasti. Akan tetapi Perseroan hanya bisa memperkirakan harga CPO masih stabil karena pasokan dari dalam negeri yang masih ketat. Dengan demikian, kemungkinan harga saham Perseroan juga meningkat.
Itulah rincian dan ulasan mengenai penyebab tingginya harga saham Astra Agro Lestari yang hingga kini masih terus mengalami kenaikan. Apabila Anda ingin mencari infomrasi data perusahaan lainnya dengan bidang usaha industri minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil), Anda bisa klik link berikut https://perusahaan.net/kategori/10431/Industri-Minyak-Mentah-Kelapa-Sawit-Crude-Palm-Oil/.
Tags : harga saham AALI, kenaikan harga CPO, perusahaan perkebunan sawit, harga minyak mentah